Ticker

6/recent/ticker-posts

Warga Koto Sawah Pertanyakan Perhatian PT.BPP Terkait Penyaluran CSR


 Silvia, warga Koto Sawah 


PASAMAN BARAT, sannarinews.com ---- Masyarakat sepadan PT. Bakrie Pasaman Plantations (BPP), seperti Jorong Koto Sawah Kecamatan Lembah Melintang Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar), Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), pertanyakan realisasi Coorporate Sosial Responsibility (CSR). Pasalnya, perhatian dari perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit yang beroperasi di daerah itu, dinilai sangat kurang.


Menurut salah seorang perwakilan perempuan di Jorong Koto Sawah yang merupakan sepadan PT. BPP Air Balam, Silvia, Rabu (1/5/2024) mengatakan, sepengetahuannya baru sekali mendapatkan bantuan dari PT. BPP yaitu di tahun 2018 lalu. Itupun sebatas makanan berupa Supermi 2 kardus.


"Kalau yang bentuknya CSR, sepengetahuan kita belum ada. Padahal, wilayah kita ini berbatas langsung dengan PT. BPP, kan menyedihkan," kata Silvia.


Menurutnya, kalau dilihat hasil yang diperoleh oleh perusahaan itu sangat luar biasa, namun masyarakat terkesan  hanya menonton saja. Bahkan saat ini justru banjir selalu dirasakan tak ubahnya seperti bahan makan pokok.


"Sejak mulai membuka lahan, sampai sekarang perusahaan itu sudah berproduksi belum ada program CSR untuk daerah ini," ujarnya kepada sannarinews.com.


Disampaikannya, penyaluran CSR tidak harus menunggu masyarakat mengajukan permohonan, baru direalisasikan. Seharusnya perusahaan menyadari akan kewajibannya.


"CSR ini wajib dilaksanakan oleh perusahaan, tanpa terkecuali PT. BPP," tegas Silvia.


Tak hanya realisasi CSR yang dipersoalkan. Masyarakat juga mempersoalkan minimnya perusahaan dalam melibatkanya tenaga kerja (Naker) lokal di perusahaan tersebut.


"Tak seluruhnya menyerap tenaga kerja lokal, terutama warga di sekitar lingkungan perusahaan. Hanya beberapa orang saja yang bekerja disana," sebutnya.


Paling tidak, sebut Silvia lagi, perusahaan diwajibkan merekrut sebanyak 30 persen karyawannya dari masyarakat lokal (sepadan PT. BPP-red). Untuk itu, PT. BPP diminta untuk segera merealisasikan kewajibannya kepada masyarakat.


"Selama ini kompensasi dan kontribusi perusahaan untuk masyarakat sekitar tidak jelas. Perusahaan juga kurang bertanggung jawab atas kejadian banjir yang melanda pemukiman dan perkebunan masyarakat," tutupnya.


Pernah dikonfirmasi Humas PT. BPP, Sanjaya Saragih, mengatakan terkait CSR, ia akan baru membenahi. Karena, ia baru saja bertugas di BPP ini. 


" Mudah-mudahan kedepan bisa kita benahi.Terkait selama ini, kita akan kroscek dulu di kantor. Apakah ada atau tidak penyaluran CSR, " sebutnya 


Lanjutnya lagi, "sekarang, kita pun sudah mulai membuat program berupa bantuan UMKM melalui program CSR, dan itu sedang di usulkan," jelasnya. (Bisri Batubara)